Dunia Arab dan Muslim skeptis mendengar pidato Presiden Barack Obama yang menawarkan "jalan baru" bagi hubungan dengan dunia Islam, yang disebut Obama berdasarkan saling menghormati dan saling menguntungkan. Dunia Arab dan Muslim cenderung bersikap hati-hati dan meminta Obama jangan cuma banyak bicara tapi merealisasikan ucapannya.
"Fakta bahwa dia (Obama) menyebut umat Islam, sangat berarti. Ini menjadi isyarat simbolis bagi dunia Muslim bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat dunia," kata Hilal Khashan, profesor ilmu politik di American University di Beirut.
Di Inggris, Muslim Council of Britain (MCB) juga menilai postif pidato Obama. "Saya harap keretakan antara AS dan dunia Islam yang makin melebar selama delapan tahun terakhir, akan berakhir," ujar Sekjen MCB, Muhammad Abdul Bani.
Darfur, yang selama bertahun-tahun bersitegang dengan AS atas konflik yang terjadi di negara itu, mengaku optimis dengan kebijakan-kebijakan yang ditawarkan Obama. "Kami sangat optimis ... jika mendengar apa yang dikatakan Obama tentang perubahan kebijakan luar negerinya. Terutama mundur dari Irak," kata juru bicara kementerian luar negeri Darfur, Ali al-Sadig.
Di Mesir, kepala komite politik Ikhawanul Muslimin Essam el-Erian mengatakan, ia sepakat dengan perkataan Obama bahwa hubungan dengan dunia Arab dan Muslim harus berdasarkan pada saling menghormati. "Jika sikap ini diterapkan, saya pikir akan terjadi transformasi hubungan antara AS dan Arab," ujarnya.
Meski demikian, banyak juga warga biasa yang menanggapi dingin pidato Obama. Mereka menganggap pidato Obama tentang perubahan kebijakan luar negeri AS cuma retorika.
"Saya pikir, Obama akan berbeda dan kami berharap ia menerapkan kebijakan yang adil di Timur Tengah. Tapi kelihatannya, dia akan sama saja dengan pendahulu-pendahulunya," kata Zoubeir Ben Sassi, warga Tunisia.
Bassi mengkritika sikap Obama yang diam melihat agresi dan pembataian Israel di Gaza. "Ketika Israel sudah menghentikan agresinya, Obama baru bicara soal awal baru hubungan dengan dunia Muslim. Obama cuma bisa bicara dan kenyataannya, tidak ada perubahan," tukas Sassi.
Zahi Abdo, warga Libanon sepakat dengan Sassi. "Semuanya cuma omongan kosong, tidak akan ada hasilnya. Dia (Obama) sama saja dengan Bush," kata Abdo.
"Kami menunggu apa yang akan dilakukannya, tindakannya. Kata-kata Obama memang manis, tapi kami menginginkan tindakan nyata," sambung Abdeillah Benkirane, ketua Partai Islam Maroko.
Adil Gatae, seorang warga Irak mengatakan, Barat tidak pernah bicara untuk kepentingan Islam. "Islam buat mereka cuma agama teror. Saya tidak yakin akan ada perubahan besar dalam kebijakan luar negeri AS. Itu cuma janji-janji palsu," tukasnya.
"Ada perubahan bahasa terkait dunia Islam, tapi saya pikir tidak akan ada perubahan dari sisi esensi hubungan AS dengan dunia Islam," tambah Sateh Noureddin, pengamat politik di Libanon
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/dunia-arab-soal-obama-antara-optimis-dan-skeptis.htm
No comments:
Post a Comment